Minggu, 27 April 2025 – HILING 2025 adalah sebuah program kerja yang diinisiasikan oleh Biro Pengabdian Masyarakat, Bidang Sosial, Himpunan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini berfokus pada penanaman mangrove, sosialisasi lingkungan, serta aksi bersih-bersih, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya konservasi alam serta peran mereka sebagai agent of change dalam menciptakan perubahan positif. Melalui program ini, mahasiswa terlibat langsung dalam aksi nyata yang bermanfaat seperti bersih-bersih dilakukan di area pesisir atau lingkungan sekitar sebagai langkah awal dalam menjaga ekosistem tetap sehat dan bebas dari sampah, terutama sampah plastik yang dapat merusak ekosistem laut.

HIMAKA 2025 berkolaborasi dengan Pemuda Peduli Manggrove Kutaraja (PEMANKU) melaksanakan kegiatan ini di Mangrove Park Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh yang di hadiri oleh Sub Koordinator Rehabilitasi Hutan dan Lahan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh, Bapak Syafrudin, S.Hut., M.Si., Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Bapak Surya Darma, Pembina Himaka, Bapak Dr. Syukriy Abdullah, S.E, M.Si, Koordinator Program Studi S1 Akuntansi, Bapak Dr. Riha Dedi Priantana, SE., Ak., M.Si., CA., CMA., Asean CPA., Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Akuntansi dan lainnya Fattahu Arrazaq, selaku Ketua Pelaksana menyampaikan “Kegiatan ini yang paling diutamakan yaitu pasca kegiatannya sendiri, setelah kegiatan penanaman, pengamatan dan evaluasi tetap kami lakukan, sehingga bisa terus diupdate perkembangannya. Jangan sampai ketika telah ditanam, mati sia-sia. Setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta diharapkan sadar untuk peduli dengan lingkungan, apalagi kita termasuk daerah yang rawan bencana, seperti abrasi pantai dan juga pernah mengalami bencana tsunami. Mangrove ibarat tameng alami kita. Dengan sosialisasi dan aksi nyata ini, kami berharap dapat menumbuhkan pemikiran untuk jangan merusak habitat yang ada demi kepentingan pribadi, terlebih yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan”.

Rangkaian kegiatan mencakup sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya menjaga ekosistem pesisir, dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih (clean up), kegiatan interaktif dan menyenangkan (fun activity), serta penanaman pohon mangrove sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap upaya penghijauan dan pemulihan lingkungan. Melalui keterlibatan langsung ini, peserta diharapkan memiliki kesadaran ekologis yang lebih tinggi dan mampu menjadi agen perubahan dalam pelestarian lingkungan.
Antusiasme mahasiswa pada kegiatan ini sangat luar biasa. kuota peserta sebanyak 70 orang telah terpenuhi. Para peserta berasal dari berbagai program studi dan kampus, dengan dominasi dari Program Studi Akuntansi Universitas Syiah Kuala (USK) sebanyak 46 orang. Selain itu, kegiatan ini juga menarik minat mahasiswa dari Ilmu Hukum, Agroteknologi, Manajemen, Sosiologi, Fisika, Teknik Sipil, Statistika, Teknologi Hasil Pertanian, dan Ilmu Pemerintahan USK. Tak hanya dari USK, kegiatan ini turut diikuti oleh peserta dari luar kampus, yaitu dari Program Studi Teknologi Rekam Medis Poltekkes. Keberagaman latar belakang peserta ini menjadi kekuatan tersendiri dalam membangun semangat kolaboratif dan kepedulian lintas disiplin terhadap isu pelestarian lingkungan, khususnya ekosistem pesisir mangrove.


