Suatu pengalaman yang sangat berharga ketika saya mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 ini. Dengan adanya program ini dapat memberikan saya banyak pembelajaran hidup dan juga budaya dari seluruh Indonesia yang sebelumnya belum saya ketahui, senang rasanya dapat berkenalan dengan teman-teman yang berbeda suku, budaya dan bahasa yang membuat semua para peserta PMM merasakan banyak tantangan, suka dan duka. Kebetulan saya berkesempatan mengikuti program ini di Universitas Ibn Khaldun yang berada di tengah kota Bogor, Jawa Barat.
Berikut merupakan foto pertama 116 peserta PMM 4 berkumpul ,dimana pada saat foto ini para peserta PMM saling berkenalan antar sesama. Namun pada saat ini saya merasa masih sedih dan gelisah karena ini merupakan pengalaman pertama saya jauh dari orang tua, walaupun begitu setelah dijalani ternyata lebih banyak kesenangan yang dirasakan dibandingkan kesedihan.
Pengalaman Belajar
Para dosen dan teman-teman disini sangat ramah kepada para mahasiswa PMM, bahkan para dosen juga sering mengajak mahasiswa PMM untuk bercerita tentang asal masing-masing kita semua. Tentunya ini merupakan pengalaman yang tak terlupakan dimana biasanya saya mendengarkan dosen mengajar memakai logat Aceh, disini saya bisa merasakan dan mendengarkan bahasa dan logat yang berbeda saat berkomunikasi di kelas. Dosen yang mungkin tidak akan saya lupakan selama belajar disana adalah Bapak Harun Faizal SE, M.Ak., CAP, CWP, beliau dosen satu-satunya yang selalu mengingat nama-nama mahasiswa PMM 4 dan beliau juga sangat ramah, ia juga banyak menceritakan mengenai wisata dan kuliner khas Jawa Barat. Selain itu pelayanan di kampus juga sangat tertata dan jika mahasiswa PMM 4 ada keluhan ataupun hambatan mengenai mata kuliah, pihak kampus di Universitas Ibn Khaldun sangat cepat untuk merespon dan memberikan solusi. Pada hari ujian akhir semester disana para mahasiswa memiliki aturan harus memakai baju yang sudah ditentukan oleh fakultas masing-masing, kebetulan Fakultas Ekonomi dan Bisnis memiliki aturan untuk memakai baju putih, bawahan hitam dan juga kerudung hitam pada saat ujian berlangsung.
Modul Nusantara (ekspor keragaman budaya)
Berikut merupakan beberapa foto kegiatan Modul Nusantara, Modul Nusantara juga termasuk mata kuliah yang wajij diikuti oleh peserta PMM. Kegiatan Modul Nusantara terdiri dari Refleksi, Inspirasi, Kebhinekaan dan juga Kontribusi sosial yang akan dilakukan pada saat modul terakhir. Para mahasiswa PMM diberikan kesempatan untuk mengeksplor situs sejarah, warisan budaya dan juga tempat wisata yang ada di Bogor, Jawa Barat, tidak hanya di Bogor saja tetapi modul nusantara juga beberapa kali dilakukan diluar kota bogor seperti Jakarta dan Bandung. Modul nusantara membuat kami para mahasiswa PMM dapat berkenalan dengan banyak tokoh penting dan inspiratif dan juga merasakan makanan khas daerah Jawa Barat yang sebelumnya belum pernah dicicipi. Modul nusantara yang sangat berkesan bagi saya adalah saat membuat batik karena itu merupakan pertama saya membatik sehingga dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan batik sebenarnya.
Diluar kegiatan modul nusantara saya dan juga teman-teman PMM jika ada waktu luang juga sering mengeksplor kota Jakarta, beberapa tempat yang kita kunjungi adalah Perpustakaan Nasional RI, Kota Tua, Taman Mini, Masjid Istiqlal dan juga masih banyak tempat lainnya. Untuk perjalanan dari Bogor ke Jakarta sendiri memakan waktu kurang lebih 1,5 jam naik KRL. Dengan naik KRL beberapa kali juga memberikan saya pembelajaran hidup yang berharga dimana pada saat jam pulang kerja, para pekerja berlari-larian untuk dapat tempat di KRL agar dapat pulang kerumahnya kembali. Ini juga membuat saya berpikir bahwa kerja di kota besar seperti Jakarta tidak semudah yang dibayangkan.
Setelah hampir 5 bulan saya di Bogor, akhirnya pada bulan Juli lalu saya kembali ke Aceh dan membawa banyak cerita yang akan saya ceritakan kepada teman-teman saya disini. Terimakasih untuk PIC, Bapak Erick yang sudah membimbing para peserta PMM selama di Bogor dan juga Bang Syamil selaku LO yang juga menjaga dan menasihati peserta PMM jika berbuat salah dan juga terima kasih kepada teman-teman PMM yang memberikan banyak pelajaran budaya mereka masing-masing. Saya sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka . ‘’Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya’